Katakata.id – beberapa tahun terakhir demokrasi digital di negeri khatulistiwa ini mengalami ancaman yang serius. setelah kita melewati fase orde baru yang kekuasaannya cenderung otoriter dan memasuki orde reformasi kita mulai bernapas lega karena kran kebebasan mulai dibuka secara luas.
Secara umum Demokrasi merupakan sistem yang kita anut untuk mengelola kebebasan yang kita dapatkan melalui perjuangan berdarah – darah pada orde reformasi. saat ini kondisinya mulai tergerus dan kualitas demokrasi kita mulai mengalami kemerosotan jika dilihat dari aspek kebebasan bicara dan ekspresi warga negara dalam menyampaikan aspirasi dan pesan politik dalam dunia digital.
Dunia digital identik dengan internet artinya warga negara hari ini bebas bicara melalui platform digital bernama media sosial untuk menyampaikan aspirasi dan suaranya kepada pemerintah.
Jauh sebelum itu ancaman demokrasi juga pernah disebut Larry Diamond (2015) serta stepen Levitsky dan Lucian Way (2015) dengan nama lain yakni “resesi demokratis,” Nancy Berneo (2016) menyebutnya “kemunduran demokratis. analisis tersebut bersifat deskriptif yang dilakukan ditingkat global.
Kita mengakui bahwa perkembangan demokrasi digital yang menggunakan fitur teknologi informasi dan komunikasi ini telah memiliki dampak pada kehidupan masyarakat demokrasi seluruh dunia hari ini. Gerakan sosial pun sudah merekontruksi dirinya dengan mengubah cara berpendapat yang dulunya di jalanan saat ini mutasi ke dunia digital. Gerakan jalanan tetap juga ada biasanya menjadi langkah alternatif terakhir.
Demokrasi digital juga mengalami ancaman serius dewasa ini. ancaman seperti peretasan terhadap akun warga, organisasi dan komunitas pemukim demokrasi juga marak terjadi.
Negeri paman sam juga mengalami ancaman serius yakni adanya penurunan kebebasan demokrasi digital selama empat tahun berturut – berturut. ketika platform media sosial facebook dan twitter difungsikan untuk mengatur gerakan sipil berupa protes justru mendapatkan pengawasan oleh pihak penegak hukum federal dengan merusak platform media yang mereka gunakan. ini tentu bertentangan dengan nilai demokrasi yang ada.
Secara sadar demokrasi digital sering berhubungan dengan masalah disrupsi sosial yang akrab menjamah kehidupan manusia dijagat maya. para aktor politik dan masyarakat memang menghadapi fenomena baru yaitu terjadinya degradasi nilai-nilai kekuatan tradisional yang selama ini menjadi rujukan utama dalam politik. Ketika kehidupan politik mapan, penguasa menjadi aktor utama. pada masa disrupsi politik penguasa sering mendapat kritik melalui konten pesan yang beredar secara berantai di jagat media sosial.
Demokrasi digital menjadikan masyarakat objek dan subjek. Sebagai objek, masyarakat adalah konsumen demokrasi yang baik. sejatinya demokrasi digital ini bisa menjadi lompatan perubahan dalam landscape politik Indonesia artinya dengan digitalisasi ini bisa memperluas ruang – ruang percakapan sosial antara penggiat demokrasi dan pemangku kepentingan dalam entitas demokrasi. Selain itu juga dapat menjangkau ruang – ruang partisipasi publik secara virtual. sehingga dengan begitu, kesetaraan warga negara mulai tercipta dalam partisipasi politik.
Demokrasi digital sudah semestinya dijaga dan dirawat dengan menelurkan pesan pesan politik melalui platform digital yang dilakukan secara baik, arif dan beradab. pemerintah mesti memikirkan jurus apa yang cocok untuk mengembangkan demokrasi digital secara sehat dan bertanggung jawab. pemerintah harus mampu menemukan resep yang pas untuk mengelola demokrasi digital ini. jangan sampai demokrasi digital ini menjadi bumerang dan menciptakan ketakutan bagi warga negara.
Penulis : Rasid Ahmad