Allah Swt memberikan apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan

KataKata.id – Amirul Syafiq adalah salah satu penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang lolos seleksi hingga tahap akhir yang berasal dari Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Riau. ia merupakan anak pertama dari tiga bersaudara dan berasal dari desa pesisir di pulau Bengkalis tepatnya desa Pambang Baru Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis, tapi telah lama tinggal di Pekanbaru semenjak berkuliah di tahun 2016. Amirul, itulah sapaan yang kerap dipanggil teman-teman pria kelahiran Agustus 1998 ini.

Ia mengenyam pendidikan di Sekolah Dasar Negeri 3 Bantan, Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Khairiyah Teluk Pambang, dan Madrasah Aliyah (MA) Teluk Pambang. mulai tertarik dengan program studi Pendidikan Sejarah sejak kelas 2 MA dikarenakan senang belajar dengan guru yang membuatnya mengerti pelajaran tersebut, ditambah lagi menurutnya dengan mengambil jurusan Pendidikan Sejarah  ia bisa berkeliling Indonesia dengan berkunjung ke tempat-tempat bersejarah, ia juga ingin melanjutkan perjuangan Almarhum ayahnya dengan menjadi seorang Guru. untuk itu, ia berusaha mengasah kemampuan sejarahnya dengan belajar secara otodidak, hingga ia berhasil diterima sebagai mahasiswa Pendidikan Sejarah UNRI melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) setelah sebelumnya gagal pada jalur SNMPTN dan PBUD.

Semenjak duduk dibangku sekolah menengah pertama, ia sudah aktif di berbagai organisasi, baik OSIS maupun Pramuka, sementara ketika saat berkuliah, juga sangat aktif mengikuti organisasi. ia pernah menjadi Ketua Panitia Pengawas Pemilihan Raya FKIP Universitas Riau 2018, Bupati Mahasiswa Himaprodi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Riau selama satu tahun, Ketua Umum Dewan Perwakilan Mahasiswa FKIP Universitas Riau selama satu tahun. Saat ini, selain menjadi seorang Guru di salah satu sekolah Pekanbaru, ia menjadi pengurus di Yayasan Wakaf Pambang Madani yang bergerak dibidang Agama, Pendidikan, dan Sosial. 0rganisasi tersebut didirikan pada tahun 2020 oleh Paguyuban Ikatan Keluarga Pambang yang berasal dari Pekanbaru dan sekitarnya.

Menurutnya, organisasi memiliki arti sebagai tempat pengembangan diri dan keterampilan seseorang. ia menambahkan bahwa organisasi sebagai wadah atau ladang pahala untuk berbuat baik dan membantu orang-orang yang membutuhkan.

Banyak prestasi yang telah diukir selama perkuliahan. sebelumnya, di tahun 2019 pernah mewakili UNRI mengikuti program Kuliah Kerja Nyata Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Negeri wilayah Barat di Desa Tiga Raja Kecamatan Girsang Sipangan Bolon Kabupaten Simalungun Provinsi Sumatera Utara, program pengabdian, ini dilaksanakan selama kurang lebih 40 hari dan diikuti oleh ratusan mahasiswa Indonesia bagian barat.

Ia pernah membawa organisasi Himaprodi Pendidikan Sejarah mendapatkan penghargaan Best Progress Manajemen Organisasi pada PKM Awards 2019 yang diadakan oleh BEM UNRI.

Prestasi lainnya adalah walaupun ia aktif di berbagai organanisi ia mampu menyelesaikan studi selama 3 tahun 8 bulan dengan mendapat predikat dengan Pujian (Cumlaude) dengan IPK 3,72.

Pria yang bercita-cita menjadi Rektor ini juga pernah mengalami kegagalan, ia gagal mengikuti seleksi Beasiswa Prestasi Kabupaten Bengkalis di pertengahan tahun 2016, namun ia tetap berpikiran positif.

“Allah punya rencana yang lebih baik” kalimat itulah yang terus mendorongnya untuk bangkit dan melewati kegagalan. benar saja, di awal tahun 2017 ia terpilih menjadi salah satu penerima beasiswa Pemerintah Provinsi Riau. kegagalan selanjutnya terjadi ketika ia mengikuti seleksi Indonesia Mengajar, ia hanya lulus pada tahap pertama saja (Administrasi) dan gagal pada tahap kedua (Direct Assessment). tak ingin berlarut-larut dengan kegagalan ia mencoba untuk bangkit dengan cara mengikuti seleksi Penerimaan Beasiswa LPDP.

“Qodarullah setelah melewati seleksi yang panjang, mulai dari seleksi administrasi, seleksi substansi akademik dan kebangsaan, serta wawancara akhirnya ia berhasil lolos sampai tahap akhir,” cerita Amirul.

Satu motto yang selalu ia pegang didalam hidupnya yaitu sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain dan sebaik-baik ilmu adalah ilmu yang bermanfaat.

Baginya semuanya berawal dari niat yang baik dan mengharapkan ridho Allah, tak lupa diiringi dengan Ikhtiar yakni usaha dan doa Ibu sebagai kuncinya.

“Jangan jadikan beban, senantiasa berpikir positif, jika gagal bangkit lalu coba lagi move on lah segera,” ujar Amirul.

Selanjutnya ia mempunyai target jangka pandek ingin berkuliah di Universitas Negeri Yogyakarta pada tahun depan, melakukan penelitian dan pengabdian, menerbitkan artikel, dan masih banyak lagi.

Sedangkan target jangka panjangnya ia ingin mengabdikan dirinya sebagai dosen di salah satu kampus negeri yang ada di Riau, selanjutnya juga ia juga mempunyai rencana melanjutkan S3 ke luar negeri dengan beasiswa LPDP kembali dan menjadi seorang Guru Besar.

Proses daftar beasiswa LPDP

“Allah senantiasa memberikan apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan”. Kalimat yang aku yakini dan benar terjadi padaku selama proses daftar beasiswa LPDP 2021 ini.

Tahapan dimulai dengan persiapan berkas, les TOEFL ITP selama 2 bulan lalu tes. Target skor 500+ karena pengen submit jalur reguler, qadarullah pasca test hasilnya 423. Sempet down dan merasa gak akan bisa submit LPDP dengan nilai segitu. lalu di bulan Syawal, ada info dari rekan kerja ternyata ada jalur afirmasi yang sepertinya bisa aku ikuti dengan menggunakan KKS. Ia putuskan untuk submit LPDP Afirmasi dan Alhamdulillah lulus tahap pertama.

Tahap kedua Seleksi Substansi Akademik. ditahap ini harusnya ia bisa lebih meluangkan waktu untuk belajar, tapi jujur waktu itu cuma belajar beberapa hari sebelum tes karena kesibukan dalam persiapan penilaian akhir tahun di sekolah dan input nilai untuk bagi raport. Target skor pun ngga sampai separuh yang tercapai. Ya Allah, tanpa sadar aku down banget dan nelpon emak sambil nangis-nangis.  Aku berusaha ikhlas sambil berdo’a dan yakin sama rezeki Allah.

“Kalo memang melalui LPDP ini akan ada rezeki, insyaa Allah akan ada jalan dari Allah”, kata Amirul Syafiq.

“Lalu 24 Juni 2021, hari pengumuman hasil seleksi, dengan rasa penasaran dibarengi takut, ia memberanikan diri untuk buka hasilnya, dan Alhamdulillah lulus ke tahap wawancara! Ya Allah beneran ngga disangka, saking senengnya sampe ga bisa berkata-kata padahal di waktu normal aku tu paling lancar perihal berkata-kata,” ujarnya sambil tertawa.

Pada tahap akhir seleksi, ia bertekad untuk tidak mengulang kesalahan yang sama. belajar lebih giat lagi, mulai dari sharing-sharing di grup, cari pertanyaan yang mungkin keluar di seleksi wawancara, latihan wawancara bareng kawan, sampai mini coaching bersama Mata Garuda Indonesia Riau pun ia ikuti.

“di Mini coaching ini yang bener-bener membuat aku seakan-akan kena mental breakdown. banyak evaluasi yang buat aku takut, tapi aku tetap bertahan. Aku terus mengulang proses wawancara setiap hari sampai H-7 wawancara,” kata Amirul.

“Dengan semua usaha dan do’a yang aku lakukan, aku akan lebih ikhlas dan yakin dengan keputusan Allah nantinya. hari pengumuman tiba dan Alhamdulillah Wa Syukurillah Lulus. Masya Allah, Tabarakallah. sesulit pada awalnya, tapi Allah  memberi jawaban sesuai apa yang dibutuhkan,” ujarnya.

“Semangat untuk aku dan teman-teman, siapapun yang membaca ini, lakukan yang terbaik dan selebihnya serahkan pada Allah. Insya Allah, semoga kita bisa menggapai apa yang kita cita-citakan,” pesan Amirul.

Penulis : Amirul Syafiq

Editor : Rasid

Related posts