Katakata.id – Miftachul Akhyar terpilih untuk kedua kalinya sebagai Rais Aam PBNU. Ia mengaku tidak bisa membantah keputusan para kiai sepuh yang tergabung di dalam Ahlul Halli Wal Aqdi (Ahwa) saat memilihnya untuk menjabat lagi.
Miftachul Akhyar bakal menjabat sebagai Rais Aam PBNU pada periode 2021 hingga 2026 mendatang.
Dia pun mengungkapkan rasanya dipercaya dan terpilih kembali sebagai Rais Aam PBNU.
Miftachul mengatakan perasaannya usai dipilih lagi seperti orang salah minum obat.
“Tentang keputusan Ahwa saya tidak tahu apa yang akan saya sampaikan. Rasanya hanya seperti seseorang yang salah minum obat, lola lolo. Ya, apa yang diputuskan kami tidak bisa membantah,” kata Miftachul di lokasi Muktamar NU Gedung GSG Universitas Lampung, mengutip CNN pada Jumat (24/12/2021).
Miftachul menerima keputusan musyawarah Ahwa tersebut dengan lapang dada. Ia optimis dan yakin mampu bekerja secara kolektif dengan para kader dan pengurus PBNU lainnya ke depan.
“Kami bekerja kolektif kolegial sebagaimana aturan dalam AD/ART (NU),” kata Miftachul.
Miftachul yang juga Ketua Umum MUI pusat itu mengatakan pihaknya akan mengacu pada pelbagai rekomendasi yang diberikan oleh Muktamar Ke-34 NU. Ia akan menjadikan pelbagai rekomendasi tersebut sebagai acuan menjalankan roda PBNU selama lima tahun ke depan.
“Itu acuan saya dengan teman-teman nanti dalam jalankan roda PBNU selama 5 tahun. Tak memberikan janji dan tak bisa menjanjikan,” ucapnya.
Pada muktamar kali ini, PBNU membentuk mekanisme Ahwa yang terdiri dari sembilan orang kiai sepuh. Kelompok ini bertugas memilih Rais Aam PBNU. Ahwa secara sepakat memilih Miftachul Akhyar sebagai Rais Aam PBNU 2021-2026.
Sumber: www.hops.id