Katakata.id – Ghozali, pemuda asal Semarang tiba-tiba jadi perbincangan luas warganet. Hal itu lantaran Ghozali berhasil menjual foto selfie dirinya dengan format Non-Fungible Token (NFT).
Ghozali melalui akunnya di OpenSea, Ghozali Everyday berhasil menjual NFT foto selfie dirinya cukup banyak, sehingga memiliki pendapatan yang jika dirupiahkan adalah Rp1,5 miliar.
Diketahui, foto selfie itu diambil Ghozali setiap hari selama 5 tahun dari tahun 2017, saat dirinya di depan komputer miliknya.
Ghozali lantas menjadi perbincangan warganet di media sosial Twitter. Di media sosial bergambar burung biru tersebut, banyak publik yang tidak menyangka dengan cara Ghozali mendapatkan banyak uang.
Menanggapi viralnya Ghozali karena menjual NFT selfie dirinya, seniman visual fluxcup ikut berkomentar.
Fluxcup mengatakan, rahasia kesuksesan seorang Ghozali bukan semudah menjual foto selfie dan langsung mendapat keuntungan besar. Di balik itu, ada konsistensi yang dijalankan selama bertahun-tahun oleh Ghozali.
Konsistensi tersebut akhirnya membuahkan hasil di waktu yang tepat dan layak diapresiasi oleh banyak orang.
“Bukan perkara foto selfie doang jd cuan. Itu manifesto 5 tahun konsistensi yg akhirnya pecah telor di momen yg tepat, super layak di apresiasi,” tulis Fluxcup, dikutip Hops.ID, Jumat (14/1/2022).
Dia pun mengatakan, agar para pembuat karya lainnya tidak iri dengan kesuksesan yang diraih oleh Ghozali saat ini.
“Jadi jgn pada ngiri buat yg bikin karya teknikal yg susah konsptuil plus skill. Skill is die di metaverse yg random ini,” terangnya.
Pria yang kerap memparodikan sejumlah video tersebut kemudian menulis, karya Ghozali memanglah bukan karya yang original. Namun, karyanya itu adalah karya yang otentik. Dengan momentum yang tepat, maka kesuksesan Ghozali berbuah manis saat ini.
“Ada yg bilang jg kalo idenya gak original, ya emang. Mana ada karya original? Everything is remix, yg ada itu authenticity. Karakter yg kuat. disaat para pemain NFT collecting pfp, gozali muncul dgn karakter pfp project nya dia yg otentik. Dan DUARR!! Momentum,” tuturnya.
Lebih jauh, Fluxcup menjelaskan, konsistensi dan kecermatan dari Ghozali melihat peluang haruslah dilihat menjadi konteks dalam fenomena ini, bukan hanya melihatnya dari permukaan.
“Motivasi konteksnya bukan di foto selfienya, justru di konsisten dan kecermatan liat peluang baru yg jd konteks. Kalau kalian cuma liat permukaan, ya pasti jdnya salty aja gituu,” tulisnya.
“Lord Ghozai buat saya pencetak sejarah yg spesifik. Dan kalianpun bisa cetak sejarah otentik lainnya,” tutupnya.
Editor: Rasid Ahmad Sumber: Hops.id