Katakata.id – Poltracking Indonesia menyelenggarakan survei di Provinsi Jawa Timur pada awal Oktober 2024, dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling. Pengambilan data lapangan dilakukan pada tanggal 4 – 10 Oktober 2024. Sampel pada survei ini adalah 1200 responden dengan margin of error +/-2.9% pada tingkat kepercayaan 95%. Klaster survei menjangkau 38 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur secara proporsional berdasarkan data jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) 2024, sedangkan stratifikasi survei ini adalah proporsi jenis kelamin pemilih.
Tujuan dari survei ini adalah untuk mengukur evaluasi kinerja pemerintah Jawa Timur dan tren kekuatan elektoral masing-masing kandidat pasangan Calon Gubernur – Wakil Gubernur Jawa Timur.
Temuan pokok dan analisis hasil survei ini dapat dijelaskan Direktur Poltracking Indonesia Hanta Yuda AR sebagai berikut:
Pertama. Sebanyak (88.2%) publik mengatakan puas (gabungan sangat puas dan cukup puas) terhadap kinerja Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa periode 2019 – 2024, sedangkan (7.1%) publik mengatakan tidak puas (gabungan kurang puas dan sangat tidak puas).
Kedua. Publik mengatakan alasan utama dalam memilih Calon Gubernur – Wakil Gubernur Jawa Timur adalah berpengalaman di Pemerintahan (30.9%), diikuti dekat dengan rakyat/sering turun ke masyarakat (22.2%) dan terbukti hasil kerjanya (13.6%). Sementara, sebanyak (45.7%) publik mengatakan akan menyaksikan debat Pilgub Jawa Timur mendatang, diikuti belum memutuskan menonton (35.3%) dan tidak menyaksikan (17.3%).
Ketiga. Pada simulasi tunggal Calon Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa memperoleh angka elektabilitas (66.7%), diikuti Tri Rismaharini (24.1%), dan Luluk Nur Hamidah (2.8%). Sementara pada simulasi tunggal Calon Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak memperoleh angka elektabilitas (66.3%), diikuti Zahrul Azhar Asumta Gus Hans (16.2%), dan Lukmanul Khakim (4.3%).
Keempat. Pada simulasi surat suara pasangan calon Gubernur – Wakil Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa – Emil Elestianto Dardak memperoleh angka elektabilitas (67.5%), diikuti Tri Rismaharini – Zahrul Azhar Asumta Gus Hans (24.6%), dan Luluk Nur Hamidah – Lukmanul Khakim (2.8%). Tren terbaru elektabilitas tiga calon Gubernur – Wakil Gubernur Jawa Timur menunjukan pasangan Luluk Nur Hamidah – Lukmanul Khakim mengalami kecenderungan naik tipis (0.6%).
Sedangkan pasangan Khofifah Indar Parawansa – Emil Elestianto Dardak mengalami kecenderungan naik yang cukup signifikan (10.2%). Sementara pasangan Tri Rismaharini – Zahrul Azhar Asumta mengalami kecenderungan naik tipis (1.9%).
Kelima. Peta persebaran kekuatan Elektabilitas Pasangan Calon Gubernur – Wakil Gubernur Jawa Timur berdasarkan Wilayah Aglomerasi – Kultural. Pemilih Arek (27.5%), Mataraman (26.7%), Tapal Kuda (23.3%), Pantura (13.3%) dan Madura (9.2%) cenderung kepada Khofifah Indar Parawansa – Emil Elestianto Dardak. Sementara tren elektabilitas pasangan Calon Gubernur – Wakil Gubernur Jawa Timur di wilayah-wilayah Aglomerasi – Kultural, pasangan Luluk Nur Hamidah – Lukmanul Khakim cenderung stabil, pasangan Khofifah Indar Parawansa – Emil Elestianto Dardak cenderung naik, sedangkan pasangan Tri Rismaharini – Zahrul Azhar Asumta cenderung fluktuatif.
Keenam. Peta persebaran kekuatan Elektabilitas Pasangan Calon Gubernur – Wakil Gubernur Jawa Timur berdasarkan dua suku terbesar di Jawa Timur. Pemilih dari suku Jawa (79.5%) dan Madura (18.2%) cenderung kepada Khofifah Indar Parawansa – Emil Elestianto Dardak.
Ketujuh. Peta persebaran kekuatan Elektabilitas Pasangan Calon Gubernur – Wakil Gubernur Jawa Timur berdasarkan kelompok usia. Pemilih Generasi Z (5.3%), Milenial Muda (13.2%), Milenial Matang (20.0%), Generasi X (30.6%), Baby Boomers (29.0%), dan Silent Gen (1.9%) cenderung kepada Khofifah Indar Parawansa – Emil Elestianto Dardak.
Kedelapan. Peta persebaran kekuatan Elektabilitas Pasangan Calon Gubernur – Wakil Gubernur Jawa Timur berdasarkan ormas Islam. Pemilih yang dekat dengan Nahdlatul Ulama (NU) (81.7%) dan Muhammadiyah (2.5%) cenderung kepada Khofifah Indar Parawansa – Emil Elestianto Dardak.
Kesembilan. Peta persebaran kekuatan Elektabilitas Pasangan Calon Gubernur – Wakil Gubernur Jawa Timur berdasarkan pilihan partai politik. Pemilih PKB (25.8%), Partai Gerindra (16.7%), Partai Golkar (7.8%), Partai Demokrat (6.0%), Partai NasDem (3.8%), PPP (2.4%), PAN (2.0%), dan PKS (1.2%) cenderung kepada Khofifah Indar Parawansa – Emil Elestianto Dardak. Pemilih PDI Perjuangan (21.8%) cenderung kepada Tri Rismaharini – Zahrul Azhar Asumta Gus Hans.
Kesepuluh. Peta persebaran kekuatan Elektabilitas Pasangan Calon Gubernur – Wakil Gubernur Jawa Timur berdasarkan pilihan Pilpres. Pemilih Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar (18.6%) dan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka (61.4%) cenderung kepada Khofifah Indar Parawansa – Emil Elestianto Dardak. Sementara, pemilih Ganjar Pranowo – Mahfud MD (17.9%) cenderung kepada Tri Rismaharini – Zahrul Azhar Asumta Gus Hans.
Kesebelas. Peta persebaran kekuatan Elektabilitas Pasangan Calon Gubernur – Wakil Gubernur Jawa Timur berdasarkan pilihan pada Pilkada 2018. Pemilih Khofifah Indar Parawansa – Emil Elestianto Dardak (45.8%) dan Saifullah Yusuf – Puti Guntur Soekarno (37.5%) cenderung kepada Khofifah Indar Parawansa – Emil Elestianto Dardak.
Keduabelas. Jujur dan bersih (24.8%) merupakan sifat/kriteria Calon Gubernur – Wakil Gubernur paling diharapkan untuk memimpin Jawa Timur dalam lima tahun ke depan, diikuti berpengalaman (24.3%), serta merakyat dan sederhana (17.8%).
“Temuan ini merupakan potret terbaru dari survei yang dilakukan pada awal Oktober 2024. Berbagai kemungkinan masih berpotensi terjadi, tergantung isu dan konstelasi politik jelang hari pemilihan pada 27 November 2024 nanti,” tutup Hanta Yuda. (Rls/RA)