Peta Elektoral Pilkada Jawa Timur 2024: Pertarungan Tiga Srikandi

Katakata.id – Poltracking Indonesia menyelenggarakan survei di Jawa Timur pada awal September 2024 pasca pendaftaran Calon Gubernur – Wakil Gubernur ke KPUD Jawa Timur, dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling. Pengambilan data lapangan dilakukan pada tanggal 4 – 10 September 2024.

Sampel pada survei ini adalah 1200 responden dengan margin of error +/- 2.9% pada tingkat kepercayaan 95%. Klaster survei menjangkau 38 kabupaten/kota di Jawa Timur secara proporsional berdasarkan data jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) 2024, sedangkan stratifikasi survei ini adalah proporsi jenis kelamin pemilih.

Pengumpulan data dilakukan oleh pewawancara terlatih melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan teknologi aplikasi terhadap responden yang telah terpilih secara acak. Setiap pewawancara mewawancarai 10 responden untuk setiap satu desa/kelurahan terpilih.

Maksud dan tujuan dari survei ini adalah untuk mengukur peta kekuatan elektoral tiga pasangan Calon Gubernur – Wakil Gubernur Jawa Timur, mengukur evaluasi kinerja pemerintah serta kemantapan pilihan pasca pendaftaran.

“Temuan pokok dan analisis hasil survei ini dapat dijelaskan pertama, pada simulasi tunggal Calon Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa memperoleh angka elektabilitas (55.3%), diikuti Tri Rismaharini (22.8%), dan Luluk Nur Hamidah (1.8%), ” kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda AR dalam siaran persnya, Kamis (19/9/2024).

“Sementara pada simulasi tunggal Calon Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak memperoleh angka elektabilitas (51.7%), diikuti Zahrul Azhar Asumta (9.9%), dan Lukmanul Khakim (3.2%), “kata Hanta Yuda.

Ia menyampaikan bahwa pada simulasi pasangan Calon Gubernur – Wakil Gubernur Jawa Timur dengan menggunakan Surat Suara, pasangan Khofifah Indar Parawansa – Emil Elestianto Dardak memperoleh angka elektabilitas (57.3%), diikuti pasangan Tri Rismaharini – Zahrul Azhar Asumta (22.7%) dan pasangan Luluk Nur Hamidah – Lukmanul Khakim (2.2%).

“Peta sebaran pemilih berdasarkan wilayah Aglomerasi – Kultural, wilayah Arek, Mataraman, Tapal Kuda, Pantura dan Madura cenderung kepada pasangan Khofifah Indar Parawansa – Emil Elestianto Dardak, “terangnya.

Hanta menjelaskan peta sebaran pemilih berdasarkan dua suku terbesar di Jawa Timur yakni Suku Jawa dan Suku Madura, pemilih Suku Jawa dan Suku Madura cenderung kepada pasangan Khofifah Indar Parawansa – Emil Elestianto Dardak.

“Selanjutnya, peta sebaran pemilih berdasarkan kelompok umur, pemilih Generasi Z, Milenial Muda, Milenial Matang, Generasi X, Baby Boomers, dan Silent Gen cenderung kepada pasangan Khofifah Indar Parawansa – Emil Elestianto Dardak,” jelasnya.

Kemudian, kata Hanta, peta sebaran pemilih berdasarkan kedekatan dengan organisasi Islam Nahdlatul Ulama (NU). Pemilih yang merasa dekat dengan Nahdlatul Ulama cenderung kepada pasangan Khofifah Indar Parawansa – Emil Elestianto Dardak.

“Sementara, peta sebaran pemilih berdasarkan pemilih partai politik, pemilih PKB, Gerindra, Golkar, Demokrat, PPP, NasDem, PAN, PKS cenderung kepada pasangan Khofifah Indar Parawansa – Emil Elestianto Dardak. Sedangkan pemilih PDI Perjuangan cenderung kepada pasangan Tri Rismaharini – Zahrul Azhar Asumta. Split ticket voting terjadi di pemilih PKB,” katanya.

Kemudian, kata Hanta, Peta sebaran pemilih berdasarkan pilihan pada Pilpres 2024, pemilih Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar dan pemilih Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka cenderung kepada pasangan Khofifah Indar Parawansa – Emil Elestianto Dardak.

“Sedangkan pemilih Ganjar Pranowo – Mahfud MD cenderung kepada pasangan Tri Rismaharini – Zahrul Azhar Asumta,”katanya.

Poltraking Indonesia juga merilis survei Peta sebaran pemilih berdasarkan tingkat kepuasan terhadap kinerja Presiden Joko Widodo.

“Pemilih yang merasa puas terhadap kinerja Presiden Joko Widodo cenderung kepada pasangan Khofifah Indar Parawansa – Emil Elestianto Dardak. Sedangkan pemilih yang merasa tidak puas dengan kinerja Presiden Joko Widodo cenderung berimbang antara pasangan Khofifah Indar Parawansa – Emil Elestianto Dardak dan pasangan Tri Rismaharini – Zahrul Azhar Asumta,” terang Hanta.

Ia menyampaikan bahwa sebanyak (87.3%) publik mengatakan puas (gabungan sangat puas dan cukup puas) terhadap kinerja pemerintahan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak periode 2019 – 2024, sedangkan (7.5%) publik mengatakan tidak puas (gabungan kurang puas dan sangat tidak puas).

“Sementara, program Jatim Sejahtera (mengentaskan kemiskinan menuju keadilan dan kesejahteraan sosial) (26.7%) merupakan program pemerintahan Khofifah Indar Parawansa – Emil Elestianto Dardak yang paling dirasakan manfaatnya, diikuti Jatim Kerja (Millenial Job Center dengan cara memberikan job training, Pendidikan vokasi dan membantu starting up usaha, membantu promosi bagi usahawan muda dan membantu pembiayaan usaha pada tahap awal usaha) (12.8%), serta Jatim Cerdas dan Sehat (Pendidikan dan Kesehatan gratis berkualitas) (9.9%), “jelasnya.

Hanta menyebut sebanyak (53.1%) publik mengatakan sudah mantap dengan pilihan saat ini dan tidak akan mengubah pilihan untuk Calon Gubernur – Wakil Gubernur Jawa Timur, sedangkan (36.7%) mengatakan masih mungkin mengubah pilihan.

“Diantara yang masih mungkin mengubah pilihan akan mantap menentukan pilihan pada hari H pelaksanaan pemilihan (36.3%), diikuti pada masa kampanye (32.6%), pada masa tenang kampanye (19.1%) dan saat penetapan calon (7.2%),” sebutnya.

Temuan ini merupakan potret terbaru dari survei yang dilakukan pada awal September 2024. Berbagai kemungkinan masih berpotensi terjadi, tergantung isu dan konstelasi politik jelang hari pemilihan pada 27 November 2024 nanti.(Rls/RA)

Related posts