Katakata.id – Bertempat di Hotel Grand Jatra, Kamis (7/3/2024), WALHI Riau dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Riau (UNRI) sepakat untuk bekerja sama pengembangan dan peningkatan kegiatan akademik melalui program Kampus Merdeka.
WALHI Riau dipercaya oleh FKIP UNRI untuk ambil bagian dalam proses pembelajaran, khususnya di mata kuliah Lingkungan Hidup dan Mitigasi Bencana. Kerja sama ini dituangkan dalam perjanjian kerja sama yang ditandatangani oleh Prof Jimmi Copriady MSi, Dekan FKIP UNRI dan Boy Jerry Even Sembiring, Direktur Eksekutif Daerah WALHI Riau.
”Kami mengucapkan terima kasih kepada FKIP UNRI yang telah memberikan kepercayaan pada WALHI Riau. Semoga kontribusi kami dalam kegiatan akademik di FKIP UNRI dapat berkontribusi pada peningkatan pengetahuan dan peran orang muda dalam upaya penyelamatan lingkungan hidup dan mengantisipasi dampak buruk krisis iklim,” sebut Even Sembiring, Direktur Eksekutif WALHI Riau.
Terkait isu kebencanaan, WALHI Riau merasa hal ini merupakan peluang untuk mempopulerkan peristilahan bencana ekologis dan kausa penyebab bencana. Saat ini, lazimnya dikenal bencana alam dan bencana antropogenik. Namun, belakangan ini lahir satu peristilahan yang disebut dengan sebuah peristilahan baru, yaitu capitalogenic.
“Istilah ini dikenalkan oleh Jason W. Moore dalam menjelaskan tentang perubahan iklim sebagai bencana. Ia berujar ”…climate change is not anthropogenic but capitalogenic (“made by capital”) is a sin, yaitu perubahan iklim tidak bersifat antropogenik namun bersifat kapital,” kata Even.
Dalam pembukaan kegiatan, Prof. Dr. Jimmi Copriady MSi, Dekan FKIP UNRI menjelaskan perjanjian kerja sama ini penting untuk mengembangkan kapasitas mahasiswa, Khususnya, terkait kolaborasi dalam pembelajaran (praktisi mengajar).
“Program Merdeka Belajar membuka peluang kampus untuk bermitra ekternal khususnya menyangkut isu lingkungan hidup, karena masalah lingkungan dan perilaku manusia sangat erat kaitannya, maka sangat penting untuk mengembangkan karakter peduli lingkungan yang menjadi salah satu tantangan paling signifikan dihadapi lembaga pendidikan,” kata Prof Jimmi.
Program Kampus Merdeka merupakan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, yang bertujuan mendorong mahasiswa untuk menguasai berbagai keilmuan yang berguna untuk memasuki dunia kerja. Kampus Merdeka memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memilih mata kuliah yang akan mereka ambil.
Pembelajaran dalam Kampus Merdeka memberikan tantangan dan kesempatan untuk pengembangan kreativitas, kapasitas, kepribadian, dan kebutuhan mahasiswa, serta mengembangkan kemandirian dalam mencari dan menemukan pengetahuan melalui kenyataan dan dinamika lapangan seperti persyaratan kemampuan, permasalahan riil, interaksi sosial, kolaborasi, manajemen diri, tuntutan kinerja, target dan pencapaiannya.
Pada proses ini, selain bermitra dengan WALHI Riau, FKIP UNRI juga menjalin kerja sama dengan beberapa instansi lainnya. Diantaranya, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Riau, Dinas Pendidikan Kabupaten Kuantan Singingi, Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Pekanbaru dan Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Pekanbaru (BPPMDDTT). (Rls)