Katakata.id – CEO Polmark Indonesia Eep Saefullah Fatah meluncurkan gerakan “Warga Jaga Suara” berbasis aplikasi untuk menjaga suara di TPS seluruh Indonesia yang jumlahnya 823.220 TPS.
Eep mengatakan bahwa ini adalah acara Stakeholder Gathering dari gerakan warga jaga suara yang merupakan gerakan rakyat dan anak-anak muda yang kita gagas.
“Gerakan ini digagas dari tanggal 24 Januari 2024. Gerakan ini berbasis aplikasi untuk menjaga suara di TPS seluruh Indonesia yang jumlahnya 823.220 TPS,” katanya dalam sebuah tayangan di Youtube Keep Talking, Jumat (9/2/2024).
Eep menjelaskan latar belakang diluncurkannya Aplikasi Warga Jaga Suara ini. “Pada salah satu podcast saya sebut saja namanya di Speak Up Abraham Samad saya mulai bercerita sesuatu yang menggelisahkan banyak orang dan bahkan mulai berbicara secara eksplisit tentang perlunya pemakzulan presiden,” jelasnya.
Ia mengungkapkan selain bahwa data menunjukkan kontestasi tidak semudah itu dimenangkan oleh satu pihak. Sejak itulah saya berkeliling ke banyak tempat diundang oleh podcast Podcast hadir di acara diskusi atau forum terbatas maupun besar dan mimbar bebas.
“Sampai kemudian pada satu acara di Bandung pada tanggal 10 Desember saya menyampaikan satu paparan yang tidak terlalu panjang sekitar 24 menit yang di dalamnya saya menegaskan atau mendeklarasikan satu hal yang sampai hari ini sedang saya perjuangkan,” ungkapnya.
Dirinya mengakui bahwa ia tidak punya kepentingan memenangkan Ganjar, Anies dan lainnya.
“Kepentingan saya adalah mengalahkan Jokowi,” tegas Eep.
Dikarenakan, menurutnya, penyelewengan kekuasaan yang dilakukan oleh Presiden sudah sangat bablas dan semena-mena dan tidak boleh kita membiarkan itu.
“Karena ketika kita biarkan itu maka siapa pun presiden di Indonesia akan bisa melakukan hal yang serupa,” ujarnya.
Eep menerangkan tanggal 15 Januari sejumlah anak muda mulai membangun satu aplikasi waktu itu mereka menamainya Indonesia Memilih. Pada 19 Januari saya bertemu dengan salah satu pentolan dari mereka yang sedang menyiapkan aplikasi itu pada satu kegiatan salat jumat tanpa ada janjian.
“Sementara yang bersangkutan sebetulnya ikut terlibat dalam banyak kegiatan-kegiatan Polmark Indonesia. 24 Januari tahun 2024 jadilah aplikasi itu tuntas untuk bisa digunakan kemudian tanggal 26 27 orang sudah bisa mulai mendownload aplikasi itu di Google Play Store sampai akhirnya kami memutuskan jika nanti sudah mencapai 100.000 lebih downloader maka kami akan membuat laporan publik yang pertama sekaligus untuk mengumumkan gerakan ini secara luas dan meminta sebanyak mungkin orang untuk terlibat,” urainya.
Eep menyebut bahwa dua hari yang lalu jumlah pengunduh aplikasi warga jaga suara sudah mencapai 120.000 orang dari target untuk bisa memenuhi 823.220 TPS seluruh Indonesia.
“Sehingga dengan begitu maka Jaga Suara itu akan menjadi penghitung cepat yang berjalan bersamaan dengan hitung cepat yang resmi dilakukan oleh KPU,” sebutnya.
Eep mengklaim bahwa ini bukan untuk menggantikan KPU tentu saja tetapi ini untuk melibatkan seluruh pemilih bukan hanya untuk memilih tetapi juga untuk menjaga suara mereka.
“Menjadi amat penting bagi setiap warga negara untuk ikut terlibat menjaga kualitas Pemilu dengan melaporkan potensi kecurangan dan mengamankan suara,” tambahya.
Aplikasi Warga Jaga Suara adalah bagian dari Gerakan Warga yang berikhtiar menyehatkan Pemilu 2024, menyelamatkan demokrasi dan memenangkan Indonesia.
Editor: Rasid Ahmad