Katakata.id – Kementerian Agama menyiapkan rancangan konsep delapan skema dalam penyelenggaraan umrah di masa pandemi.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief mengatakan, rancangan skema seiring kebijakan otoritas Arab Saudi atas pelonggaran aktivitas ibadah di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, termasuk pelaksanaan umrah.
Hilman mengatakan, pelonggaran kebijakan terkait COVID-19 di Arab Saudi serta negosiasi Kemenag dan Kemenlu dengan Kedutaan Besar Kerajaan Arab Saudi membuat pembukaan umrah untuk jemaah Indonesia akan segera dibuka.
“Dubes Arab Saudi menyampaikan bahwa jemaah dari Indonesia menjadi prioritas keberangkatan perjalanan ibadah umrah,” kata Hilman pada wartawan, Senin (18/10/2021).
Hilman mengatakan, karantina bagi jemaah umrah ke depan dinegosiasikan agar tetap aman bagi jemaah.
“Pemerintah memberikan karantina. Harapannya bebas karantina ke depannya, negosiasi (kini) agar jumlah hari tidak terlalu lama namun tetap aman, ” kata Hilman.
“Jamaah harus siap, petugas, dan pembimbungnya siap dalam konteks pandemi,” imbuhnya.
8 Skema Rancangan Umrah 1443 H Kemenag
Hilman mengatakan, rancangan konsep 8 skema penyelenggaraan ibadah umrah 1443 H yakni sebagai berikut:
- Persyaratan jemaah umrah mengikutan ketentuan pemerintah kerajaan Arab Saudi
- Jemaah wajib mengikuti protokol kesehatan secara ketat sebelum pemberangkatan, saat pelaksanaan perjalanan ibadah umrah, dan saat kembali ke tanah air
- Pemberangkatan/kepulangan jemaah akan dilaksanakan secara terpadu satu pintu dari Bandara Soekarno-Hatta dalam rangka pengendalian dan pengawasan penyelenggaraan perjalanan ibadah umrah.
- Pelaksanaan PCR bagi jemaah umrah sebelum keberangkatan dilakukan secara terpadu. jemaah dikarantina di Asrama Haji sebelum keberangkatan dan sesampainya di tanah air.
- Penerbangan yang diizinkan untuk mengangkut jemaah umrah beserta barang bawaan diusulkan menggunakan penerbangan langsung atau direct flight Indonesia – Arab Saudi PP
- Aplikasi PeduliLindungi Kemenkes akan berintegrasi dengan aplikasi Tawakalna (Arab Saudi) dan Siskopatuh (Kemenag) untuk memudahkan penyelenggaraan perjalanan ibadah umrah
- QR Code sertifikat vaksin akan dicetak dan dibagikan pada jemaah sevagai sarana kemudahan saat pindai atau scan oleh otoritas Arab Saudi.
- Perubahan biaya referensi perjalanan biaya umrah mengikuti perkembangan dan biaya protokol kesehatan di Indonesia dan Arab Saudi.
Sumber : www.detik.com