Berbudaya dan Berdigital untuk Generasi Muda Pekanbaru

Katakata.id – Talkshow bertemakan Muda Berbudaya Muda Berdigital (MuDaMuDi) merupakan rangkaian dari Gemaraya festival merupakan sebuah event yang ditaja oleh Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Riau. Event ini diselenggarakan di Anjung Seni Idrus Tintin pada Jumat (14/6/2024).

Event ini menghadirkan narasumber yang kompeten di bidang masing-masing, diantaranya Dr. Yasir, M.Si yang merupakan seorang akademisi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Riau, Sarah Mutia yang merupakan Dara II Provinsi Riau, Zawiadah Alyara Nazala seorang conten crator yang dipandu oleh moderator yakni mahasiswa Ilmu Komunikasi, Arif Rahmantis Salam.

Divana Sandya sebagai penanggung jawab Talkshow menjelaskan bahwa memilih narasumber yang berbeda untuk mendapatkan pemahaman dari berbagai sudut pandang.

“Diharapkan dengan dihadirkan narasumber dari bidang keahlian dan latar belakang berbeda, akan memberikan pemahaman dari berbagai persepsi dan sudut pandang dalam memandang budaya,” jelasnya.

Berangkat dari keresahan mahasiswa Ilmu Komunikasi yang melihat kurangnya kesadaran dan pengetahuan tentang budaya dikalangan generasi milenial dan generasi Z. Tujuan dari diselenggarakan event ini ialah untuk memperkenalkan budaya dan mengajak milenial dan gen z terkhusus di kota Pekanbaru dapat lebih mengenal dan mencintai budaya sendiri.

Dr. Yasir M.Si mengatakan bahwa budaya bukan hanya dalam bentuk kesenian tetapi juga kebiasaan.

“Jika bicara budaya sebenarnya bukan hanya berbentuk kesenian seperti tarian dan lagu, akan tetapi yang menjadi kebiasaan sehari-hari seperti tata cara makan, berjalan, berbicara juga merupakan bagian dari budaya,” ujarnya.

Zawiadah Alyara Nazala, yang akrab disapa Yara mengungkapkan bahwa budaya dan teknologi adalah dua hal yang saat ini saling berkaitan. Karena media sosial saat ini bisa menghasilkan atau menggerus budaya tren yang ada.

“Kemajuan teknologi tidak bisa kita elakkan, akan tetapi bisa kita manfaatkan menjadi sebuah peluang untuk bisa memperkenalkan kebudayaan. Penggunaan sosial media merupakan salah satu wadah yang bisa menjadi penghasil sebuah tren budaya atau malah akan menggerus budaya tren yang ada,” jelasnya.

Sarah Mutia memandang dari sudut pandang keberagaman budaya yang dimiliki. Menurut riset yang ia baca, keberagaman justru menjadi salah satu faktor untuk menghasilkan kinerja yang efektif dalam bekerja.

“Menurut riset yang saya baca, keberagaman budaya justru dapat menghasilkan sebuah kinerja yang lebih efektif dan efisien jika dibandingkan dengan lingkungan kerja yang memiliki satu kebudayaan saja,” ujarnya.

Talkshow itu disambut baik dan antusias oleh para peserta Gemaraya Festival. Ada beberapa pertanyaan yang dilontarkan menjadi bukti dari antusiasme peserta.

Oleh : Khairiah (Mahasiswi Ilmu Komunikasi UNRI)

Related posts