Katakata.id – Wisata Pendakian Gunung Rinjani merupakan destinasi yang telah lama jadi primadona dan menjadi Impian banyak orang untuk menjelajahinya, keindahan bentang alamnya mulai dari danau segara anak, puncak Rinjani, pelawangan serta kesejukan alamnya telah memberikan kepuasan bagi pengunjung serta kesejahteraan bagi masyarakat lingkar Rinjani.
“Kejadian penelantaran tamu pendakian sebanyak 71 orang yang mendaki di Rinjani tgl 28 sampai dengan 30 Desember 2021 lalu, dengan Penyelenggara kegiatan Open Trip berinisial (ER) domisili Bogor yang saat ini sudah diblacklist,” tulis Balai Taman Nasional Gunung Rinjani melalui akun instagramnya @btn_gn_rinjani dikutip, Senin (3/1/2022).
Lihat postingan ini di Instagram
Saat ini kondisi 71 orang pendaki yang ditelantarkan tersebut sehat dan aman.
“Kondisi semua peserta sehat dan aman, setelah 1 orang direscue oleh Tim EMHC (Edelweis Medical Help Center) karena kelaparan. Sangat disayangkan bahwa 71 peserta Open Trip tidak menggunakan call center TNGR, pos Resort Sembalun serta Kantor polisi terdekat untuk melaporkan kejadian,” jelas caption di Instagram itu.
“Pihak TNGR telah memanggil TO yang bersangkutan dan sedang melakukan klarifikasi serta pembuatan Berita Acara Pemeriksaan oleh Satgas Polhut Balai TNGR sebagai bagian dari prosedur dalam SOP Pendakian di Taman Nasional Gunung Rinjani,” sambung caption itu.
Selanjutnya caption Instagram Balai Taman Nasional Gunung Rinjani menerangkan bahwa TNGR telah bekerjasama dengan pihak Kepolisian dan pelaku wisata Rinjani (TO, pemerhati Rinjani, kelompok Pecinta Alam) dan telah mengamankan (ER).
“Dan untuk proses selanjutnya ditangani oleh Polsek Sembalun Polres Lombok Timur,” terang instagram Balai Taman Nasional Gunung Rinjani itu.
Berdasarkan informasi, Semeton Rinjani, Sejak tanggal 1 Januari 2022, jalur wisata pendakian di Taman Nasional Gunung Rinjani telah ditutup sampai Maret 2022 itu dilakukan berdasarkan kondisi cuaca (prediksi BMKG), dan TNGR juga akan meneliti serta mengevaluasi kembali kelemahan SOP Pendakian yang ada di Taman Nasional Gunung Rinjani.
Editor: Rasid Ahmad