Rencana Pindah Ibu Kota Baru Gunakan Metaverse, KAMMI Buka Suara

Katakata.id – Metaverse sedang menjadi istilah yang sedang populer saat ini di dunia. Istilah metaverse ini makin populer disaat Mark Zuckenberg pendiri Facebook secara mengejutkan mengumumkan mengganti nama perusahaan Facebook menjadi Meta.

Mark zukenberg dalam keterangan persnya beberapa waktu lalu mengatakan bahwa kata meta ini diambil istilah metaverse dimana facebook telah melakukan penelitian tentang hal ini dalam waktu yang lama.

Sejak saat itu metaverse menjadi istilah yang populer di tengah masyarakat. Begitu juga di Indonesia, metaverse juga telah menyita perhatian banyak pihak termasuk pemerintah.

Belum lama ini Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa mengatakan pihaknya saat ini sedang mempersiapkan metaverse ibu kota negara baru Indonesia demi mengikuti perkembangan yang saat ini sedang populer.

“Kami sedang mempersiapkan ibu kota negara dalam bentuk metaverse,” kata Suharso dalam pernyataannya saat Raker bersama pemerintah dan DPR RI, Kamis (13/1/2022) lalu.

KAMMI memberikan respons terkait pemindahan ibu kota dalam bentuk metaverse.

“Dalam hal ini kita mendukung wacana pemerintah tersebut,” kata Pengurus PP KAMMI Bidang Parekraf, Alfian Zulfi kepada wartawan, Senin (17/1/2022).

Alfian menjelaskan rencana Kepala Bappenas ini karena sangat aware dengan perkembangan zaman. Namun Bappenas jangan hanya terkesan sedang mencari popularitas yang lalu kemudian terlihat ngaco dan asal bicara saja.

“Saat ini masih banyak persiapan yang dibutuhkan baik itu dalam perencanaan maupun keuangan untuk merealisasikan ibu kota negara baru nantinya dan juga di tengah program pemerintah untuk merecovery perekonomian masyarakat Indonesia akibat pandemi yang berkepanjangan,” jelasnya.

Dia menilai pemerintah perlu mengkaji ulang lagi rencana ini. Disisi lain masyarakat masih perlu diprioritaskan dalam penanganan pandemi yang belum usai.

“Membangun metaverse itu tidak sebentar dan membutuhkan waktu yang lama dan juga cost yang sangat besar,” ujarnya.

Menurutnya, bagi masyarakat awam tentu hanya akan melihat ini sebagai terobosan baru dari pemerintah. Tetapi bagi saya yang telah mengikuti perkembangan metaverse beberapa tahun ini melihat pemerintah perlu mengkaji ulang lagi.

“Kita tantang Pemerintah dalam hal ini Kepala Bappenas untuk membuka secara transparan tentang blueprint project metaverse ibukota negara yang sedang dibuat ini agar masyarakat Indonesia dapat mengetahui tentang project metaverse Bappenas ini,” demikian Alfian. (Editor: Rasid Ahmad)

Related posts