Lebih Dari Sekadar Kata
Rapat Kerja Pencegahan dan Pengawasan Tahapan Kampanye Pemilu 2024 di Bogor. (Dok. Bawaslu RI)

Bawaslu di Daerah Harus Mengencangkan Kerja Kerja Pengawasan Pemilu

Katakata.id – Anggota Bawaslu RI Lolly Suhenty mendorong Bawaslu seluruh Indonesia lebih memasifkan kerja kerja pencegahan. Pasalnya kata Lolly, hingga saat ini Bawaslu telah mengidentifikasi sebanyak 1.952 kerawanan.

Dari identifikasi tersebut, Lolly mengatakan telah dilakukan pencegahan baik berupa nota dinas, surat imbauan, perjanjian kerjasama dengan berbagai pihak, dan lain sebagainya.

“Jumlah tersebut masih sedikit, karena kalau dilihat dari tahapan, sesungguhnya harus bisa melakukan pencegahan lebih masif lagi,” katanya saat membuka Rapat Kerja Pencegahan dan Pengawasan Tahapan Kampanye Pemilu Tahun 2024 di Bogor, Sabtu (18/11/2023).

“Sulawesi Tengah, Lampung, Bali, NTB, Jawa Timur ini adalah lima provinsi paling banyak melakukan pencegahan,” terang Lolly.

Ia mengingatkan masa kampanye yang merupakan masa yang seluruh dimensinya rawan tinggi berdasarkan indeks kerawanan pemilu (IKP). Pertama dimensi konteks sosial politik, kedua dimensi penyelenggaraan pemilu.

“Untuk semua jajaran Bawaslu, baik dari sisi kelembagaan maupun perseorangan harus mengencangkan cara kerjanya,” tegas perempuan asal Jawa Barat itu.

Dimensi ketiga yaitu kontektasi. Dia mengingatkan kacamata yang harus digunakan Bawaslu yaitu rawan tinggi, potensi bahaya dan benturannya sangat tinggi.

“Yang harus dilakukan Bawaslu, tegak lurus terhadap peraturan, tegak lurus terhadap regulasi, cara pandang kita melihat seluruh pasangan calon taat pada regulasi,” tegas Lolly.

Kelima, yang juga dimensi rawan tinggi yakni partisipasi. “Maka lakukan pencegahan sebanyak-banyaknya, jika melihat potensi kegaduhan keluarkan surat pencegahan,” tambahnya.

Sumber: Bawaslu RI

Print Friendly, PDF & Email

KataTerkait

Soal hak Interpelasi kebijakan Formula E, berikut analisa pengamat politik

rasid

19.160 Petugas Pantarlih Pemilu 2024 se Riau Dilantik Serentak

rasid

Terlalu Sering Kampanye Namun Tak Masuk Partai Politik, Masinton Pasaribu Sindir Siapa?

rasid