Katakata.id – Pengamat siber, Alfons Tanujaya menilai hacker Bjorka telah memberi pelajaran kepada pemerintah bagaimana rasanya jadi rakyat yang data kependudukannya bocor dan dieksploitasi.
Pengamat keamanan siber dari Vaksincom ini mengatakan, aksi Bjorka telah memberi pelajaran kepada pemerintah Indonesia agar juga bisa merasakan apa yang dirasakan masyarakat saat data mereka bocor.
“Kebocoran data adalah sesuatu yang buruk dan saat ini sejumlah pejabat pemerintah bisa memahami perasaan rakyat yang mengalami hal serupa,” kata Alfons.
“Hari ini, Bjorka kasih pelajaran ke pejabat pemerintah, apa rasanya jadi masyarakat yang data kependudukannya bocor dan dieksploitasi,” kata Alfons saat dilansir detikInet, Selasa 13 September 2022.
Ia berharap, dengan bocornya data para pejabat itu diharapkan pemerintah bisa sadar dan mulai memproteksi data masyarakat yang selama ini seenaknya diumbar-umbar.
“Masukkan nama lengkap dapat data kependudukan beserta nomor telepon, lalu digabungkan dengan dengan data pendaftaran kendaraan bermotor yang juga bocor. Maka sekalian dapat orang itu punya mobil apa saja,” tuturnya.
Menurutnya, jika nantinya data itu digabung dengan data kesehatan maka kemungkinan riwayat kesehatan masyarakat yang datanya dibocorkan juga bisa diketahui khalayak publik.
Hal itu diibaratkan Alfons seperti sejumlah lagu dan digabungkan menjadi album kompilasi.
Jadi, kata Alfons, kumpulan data-data tersebut berasal dari beberapa kebocoran data yang ada di Indonesia. “Dia melakukan beberapa peretasan tetapi doxing yang dilakukannya merupakan kumpulan dari berbagai kebocoran data di Indonesia,” jelasnya.
Lebih lanjut, Alfons pun menilai menangkap Bjorka bukanlah hal penting yang perlu dilakukan pemerintah. Yang lebih penting, yakni menerapkan standar pengelolaan data yang baik.
Pasalnya, menurut Alfon, Bjorka hanyalah satu nama dari sekian banyak hacker yang memiliki niat jahat di dunia siber.
“Andaikan kamu berhasil tangkap Bjorka tetapi tidak membenahi pengelolaan data yang amburadul maka besok lusa akan muncul Bjorka lain lagi,” ujarnya.
“Tapi, kalau yang dibenahi adalah institusi yang mengelola data dan memperbaiki cara pengelolaan datanya sesuai standar yang baik ISO 27001, ISO 27701, NIST Framework maka data tidak bocor, dan Bjorka otomatis akan meredup,” pungkasnya.
Seperti diketahui, peretas atau hacker Bjorka belakangan ini menuai perhatian publik usai mengklaim telah berhasil membocorkan data sejumlah pejabat negara seperti Presiden Jokowi dan Menkominfo Jhonnya G Plate.
Terbaru, Bjorka juga mengklaim telah membocorkan data Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan dan Menko Polhukam, Mahfud MD.
Sumber: terkini.id